Koranriau.co.id-

SURAT Al Isra, atau disebut juga Surat Bani Israil, adalah surat ke-17 dalam Al-Qur’an yang memiliki 111 ayat. Surat ini dinamakan Al Isra karena menceritakan perjalanan malam Nabi Muhammad SAW, yang dikenal sebagai Isra Mi’raj. Dalam artikel ini, kita akan membahas isi, makna, dan hikmah dari Surat Al Isra dengan bahasa yang mudah dipahami.
Apa Itu Surat Al Isra?
Surat Al Isra adalah surat Makkiyah, artinya diturunkan di Mekkah sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Surat ini berfokus pada kisah perjalanan Isra Mi’raj, perintah salat, akhlak mulia, dan nasihat untuk umat manusia. Ayat pertama surat ini menjelaskan perjalanan Nabi dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Isra: 1)
Kisah Isra Mi’raj dalam Surat Al Isra
Peristiwa Isra Mi’raj adalah salah satu mukjizat besar Nabi Muhammad SAW. Isra adalah perjalanan malam dari Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, sedangkan Mi’raj adalah naiknya Nabi ke langit hingga Sidratul Muntaha. Dalam perjalanan ini, Nabi menerima perintah salat lima waktu, yang menjadi kewajiban utama umat Islam.
Hadits shahih dari Anas bin Malik meriwayatkan:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: فُرِضَتِ الصَّلَوَاتُ خَمْسِينَ، ثُمَّ نُقِصَتْ حَتَّى جُعِلَتْ خَمْسًا، فَنُودِيَ مُحَمَّدٌ: إِنَّهُ لَا يُبْدَلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ، وَإِنَّ لَكَ بِهَذِهِ الْخَمْسِ خَمْسِينَ
“Dari Anas bin Malik, ia berkata: Awalnya salat diwajibkan 50 kali, lalu dikurangi hingga menjadi 5 kali. Kemudian diserukan kepada Muhammad: ‘Sesungguhnya ketetapan-Ku tidak berubah, dan dengan 5 salat ini engkau mendapat pahala 50 kali.'” (HR. Bukhari dan Muslim)
Makna dan Hikmah Surat Al Isra
Surat Al Isra tidak hanya menceritakan Isra Mi’raj, tetapi juga berisi pelajaran penting, seperti:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia dan berbuat baik kepada kedua orang tua.” (QS. Al Isra: 23)
- Keimanan kepada Allah: Perjalanan Isra Mi’raj menunjukkan kebesaran Allah dan memperkuat keimanan.
- Pentingnya Salat: Salat lima waktu adalah tiang agama dan perintah langsung dari Allah.
- Akhlak Mulia: Surat ini memerintahkan berbakti kepada orang tua, seperti dalam ayat berikut:
- Keadilan Sosial: Surat ini mengajarkan untuk tidak boros, tidak sombong, dan membantu yang membutuhkan.
Mengapa Surat Al Isra Penting untuk Dipelajari?
Mempelajari Surat Al Isra membantu kita memahami sejarah Nabi, pentingnya salat, dan cara menjalani hidup dengan akhlak mulia. Surat ini juga mengingatkan kita akan keajaiban Allah dan tanggung jawab sebagai umat Islam. Dengan memahami ayat-ayatnya, kita bisa menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Tips Mempelajari Surat Al Isra
- Baca terjemahan dan tafsir untuk memahami makna ayat.
- Pelajari kisah Isra Mi’raj dari sumber terpercaya.
- Terapkan nilai-nilai seperti berbakti kepada orang tua dan menjaga salat.
- Rutin membaca surat ini dalam salat atau waktu luang.
Kesimpulan
Surat Al Isra adalah surat yang kaya akan pelajaran, mulai dari kisah Isra Mi’raj, perintah salat, hingga nasihat tentang akhlak. Dengan mempelajari dan mengamalkan isi Surat Al Isra, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan mendekatkan diri kepada Allah. Mari kita jadikan surat ini sebagai panduan dalam kehidupan sehari-hari.
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/797518/surat-al-isra-kisah-perjalanan-nabi–pelajaran-berharga