Koranriau.co.id-
Jakarta –
Seorang penjual lumpia di Malaysia mengunggah konten video saat mereka berjualan. Tak terduga ada seorang pelanggan wanita yang protes karena dipanggil bibi.
Pelanggan yang melayangkan aksi protes ke beberapa penjual makanan memang kerap terjadi. Biasanya dilakukan jika pelanggan tidak mendapatkan pesanan makanan yang sesuai atau kebersihan makanan tak dijaga dengan baik.
Berbeda dengan aksi protes yang dilakukan oleh seorang pelanggan yang membeli lumpia goreng di sebuah kedai makanan yang berlokasi di Giant 13, Shah Alam, Malaysia. Pelanggan wanita itu diketahui langsung menegur sang penjual lumpia dari kedai bernama House of Popiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari World of Buzz (6/5), aksi protes ini dibagikan oleh sang penjual dalam konten berjualan yang dibagikan ke TikTok @rosizwanarifin. Video itu mengundang perhatian netizen dan sekarang telah ditonton lebih dari 262 ribu kali.
![]() |
Dalam unggahannya, sang penjual itu tengah menyiapkan popiah atau lumpia goreng seperti biasa. Kemudian, pelanggan itu menegur mereka dengan cara sopan.
“Kalau memanggil pelanggan sebaiknya menggunakan sebutan Puan (nyonya) atau Tuan. Jangan memanggil Mak Cik,” kata sang pelanggan wanita.
Sang penjual yang diperingatkan itu hanya membalasnya dengan senyuman saja. Mereka menerima saran dari sang pelanggan wanita. Meskipun dalam keterangan videonya mereka mempertanyakan mengapa tak boleh memanggil ‘Mak Cik’ atau ‘Bibi’.
Di Malaysia ada beberapa sebutan atau panggilan yang dipakai untuk menyapa orang tidak dikenal. Seperti Encik (Tuan), adik atau abang (saudara laki-laki tergantung usia), kak (kakak), serta Pak Cik dan Mak Cik (paman atau bibi).
Panggilan apapun sebenarnya diperbolehkan. Menurut unggahan Instagram Public Health Malaysia, ini semua tergantung pada situasi, dan tak ada salahnya juga bersikap santai. Namun, jika memang harus bersikap formal, memang harus memanggil dengan sebutan yang baik, seperti tuan dan puan (nyonya).
![]() |
Netizen Malaysia banyak yang mengomentari video viral itu. Mereka pro kontra terhadap kasus satu ini.
“Dia sopan saat mengingatkan para pedagang, tetapi akan lebih baik apabila dia memiliki selera humor dan tertawa sedikit, mungkin dengan mengatakan untuk tidak memanggilnya Mak Cik atau dia akan terlihat tua,” komentar netizen.
“Itu cuma Popiah (lumpia), bukan santapan mewah. Kalau usiamu sekitar Mak Cik (bibi), ya Mak Cik (bibi). Kalau mau formal, tergantung situasinya,” sahut netizen lain.
(yms/odi)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-kuliner/d-7904294/tak-suka-dipanggil-bibi-pelanggan-kedai-lumpia-ini-protes