Tamu Undangan Kawinan Muntah Makan Laksa yang Sudah Basi

Jakarta –

Menyajikan laksa dari penjual kaki lima untuk jamuan makan pesta pernikahan, para tamu dibuat kecewa. Ternyata kuah laksanya sudah basi dan berbau.

Pesta pernikahan kurang lengkap tanpa jamuan makan. Sang empunya hajat pasti menginginkan jamuan makan yang spesial dengan menyajikan berbagai pilihan menu.

Biasanya jamuan makan tersebut pesan melalui jasa katering. Namun, ada juga yang memboyong penjual kaki lima untuk dapat menyajikan kepada para tamu undangan.

Seperti yang dilakukan oleh keluarga di Malaysia ini. Pihak keluarga memesan laksa dari penjual kaki lima sebagai jamuan makan di pesta pernikahan anak perempuannya.

Tamu Undangan Kawinan Muntah Makan Laksa yang Sudah Basi Foto: Getty Images/iStockphoto/MelanieMaya

Dikutip dari mStar (07/04/25) penjual laksa itu biasa dagang di kawasan Sungai Petani, Kedah. Awalnya sang ibu yang ingin membuatkan laksa sendiri, tetapi kondisi ibunya tidak sehat.

“Saya pesan di akhir waktu, karena pagi hari ibu saya ingin buat sendiri tapi kondisi sedang tidak sehat, akhirnya sepakat beli dari penjual kaki lima itu,” ujar sang kakak.

Ketika laksa di acara pesta pernikahan, mereka merasakan aroma busuk. Awalnya ia berpikir bahwa itu aroma belacan atau bumbu yang terbuat dari ikan dan udang yang difermentasi.

Karenanya pihak keluarga tetap menyajikan laksa tersebut ke meja prasmanan. Tak lama dari itu, pihak Wedding Organizer menyampaikan bahwa ada tamu yang mengeluh soal laksanya.

Ilustrasi laksa. Foto: Getty Images/iStockphoto/MelanieMaya

Tamu tersebut mengatakan bahwa kuah laksanya tidak enak, berbau busuk, sehingga membuat tak nafsu makan. Pihak keluarga pun langsung mengecek wadah berisi laksa tersebut.

“Saya lihat dan buka tutup laksa itu, kuah laksanya sangat bau busuk. Saya bahkan ingin muntah. Kuah bagian atasnya berminyak, isi ikannya juga tidak menyatu dengan kuah,” tuturnya.

“Sebagai penikmat laksa, kita pasti tahu bahwa bagaimana penampilan laksa seharusnya. Kakak saya coba makan, dan dia langsung muntah. Dia bilang ikannya membuat lidahnya jadi gatal,” lanjutnya.

Ia langsung komplain ke penjual laksa dan beruntung penjual laksa mau mengganti rugi. Penjual laksa mengatakan bahwa ia akan datang ke tempat acara untuk mengambil wadah.

Namun, setelah beberapa jam, penjual laksa itu menghubungi pihak keluarga dan mengadukan bahwa ada beberapa alat-alat seperti sendok dan wadah hilang.

“Dia bilang sendok dan mangkuk ada yang hilang, mungkin terbawa pihak katering. Saya berniat ganti rugi atas kehilangan itu, tapi tiba-tiba WhatsApp saya di-block,” tutupnya.

(raf/odi)