Koranriau.co.id-

KAWASAN Bukit Vista, Kelurahan Baloi Indah, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, mengalami pergeseran tanah yang membahayakan. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir menyebabkan tanah menjadi jenuh air, sehingga memicu tekanan berlebih di lapisan bawah.
Dampaknya, permukaan jalan di sekitar lokasi menjadi bergelombang dan beberapa jaringan pipa dilaporkan pecah. Salah satu titik terparah terjadi di ruas Jalan Gajah Mada, tepatnya dari arah RS Awal Bros menuju Tiban.
“Kondisi ini tidak bisa dianggap sepele. Tanah yang jenuh air menyebabkan tekanan meningkat dan membuat struktur tanah di bawah menjadi tidak stabil,” kata Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, Jumat (11/7).
Melihat kondisi yang mengkhawatirkan, Wali Kota langsung memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh aktivitas cut and fill (sebelumnya sudah banyak memprotes) di kawasan Bukit Vista. Menurutnya, saat ini bukan saatnya melanjutkan pembangunan, melainkan fokus pada penanganan teknis agar dampak tidak meluas.
“Fokus kita sekarang adalah memperkuat struktur bawah tanah dan menstabilkan tekanan. Kalau dibiarkan, bisa terjadi longsor yang membahayakan warga dan infrastruktur,” tegas.
TANJAKAN RUSAK
Sebelum penanganan dilakukan, kondisi jalan di sekitar tanjakan menuju Bukit Vista sempat rusak. Aspal membengkak dan menimbulkan kemacetan parah. Pergeseran tanah yang memicu retakan dan kerusakan jalan membuat arus lalu lintas dari arah Tiban menuju pusat kota terputus sementara.
Seorang warga Baloi Indah, Rino ,34, mengatakan kemacetan terjadi sejak pagi hari karena kendaraan tidak bisa melintasi tanjakan tersebut. “Tadi pagi sempat macet total. Mobil dari bawah tidak bisa naik karena jalannya bergelombang dan licin. Banyak pengendara harus putar balik,” ujarnya saat ditemui di lokasi.
Warga berharap pemerintah segera menyelesaikan perbaikan jalur tersebut karena akses itu merupakan salah satu rute utama warga dari arah RS Awal Bros menuju kawasan Nagoya dan sekitarnya.
Sebagai langkah lanjutan, BP Batam bersama Pemerintah Kota Batam telah mengerahkan tim teknis untuk melakukan pemetaan terhadap tekanan tanah serta memonitor kemungkinan pergerakan lanjutan. Selain itu, pihaknya juga sudah menghubungi Deputi Pelayanan Umum BP Batam guna menangani kerusakan pipa yang pecah.
Dalam waktu dekat, tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dijadwalkan turun langsung ke Batam untuk melakukan kajian menyeluruh terhadap kontur dan karakteristik tanah di lokasi terdampak. “Kita butuh data lengkap dari tim ahli agar langkah teknis berikutnya tepat sasaran,” ujar Amsakar.
CUACA EKSTREM
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) masih mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk wilayah Batam dan sekitarnya. Oleh karena itu, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi tanah longsor, terutama di wilayah yang berada di lereng atau perbukitan.
Dia menegaskan bahwa keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama. Ia juga mengingatkan seluruh pelaksana proyek untuk mematuhi aturan teknis dan tidak memaksakan pengerjaan di tengah kondisi tanah yang tidak stabil. “Pembangunan penting, tapi jangan sampai mengorbankan keselamatan. Aspek teknis dan mitigasi bencana harus diutamakan,” tambahnya. (E-2)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/nusantara/791026/tanah-jenuh-air-bukit-vista-batam-alami-pergeseran-berbahaya