Terungkap! Alasan Sopir Ojol Sempat Nekat Makan Pesanan Pelanggan

Jakarta –

Sempat makan pesanan pelanggan, sopir ojol ini akhirnya mengaku. Ia juga mengungkap alasan mengejutkan di balik sikapnya yang kadang buruk saat mengantar pesanan pelanggan.

Kehadiran sopir ojol (ojek online) atau sopir pengantar makanan memang memudahkan pelanggan. Jasa sopir tersebut dibutuhkan untuk mengambil dan mengantar pesanan makan pelanggan ke tempat tujuan.

Namun, hubungan pelanggan dengan sopir ojol tidak selalu berjalan mulus. Banyak juga pelanggan kesal karena sikap sopir ojol yang semena-mena.

Belum lama ini seorang sopir ojol membeberkan alasan terkait sikapnya yang pernah berbuat seperti itu.

Tom yang bekerja di platform Plates Express mengaku harus kuat menghadapi segala sikap pelanggan. Terkadang ia menemukan pelanggan yang sopan, tetapi banyak juga yang bersikap kasar, lapor lancs.live (21/05/2025).

Tom mengakui bahwa pekerjaannya tidak selalu mudah. Ia bisa jadi lapar di tengah jalan, stress, atau merasa tidak dihormati.

Pria 33 tahun itu mengungkap bahwa ia selalu berusaha untuk bersikap profesional. Namun, ada waktu dimana ia melanggar aturan dan tidak bisa menahan pikiran buruknya.

Salah satu kejadian diceritakan oleh Tom. Saat itu sopir ojol ini sedang terjebak macet dengan membawa chips atau keripik kentang pesanan pelanggan. Posisi saat itu Tom juga belum makan selama berjam-jam. Kondisi ini membuat sopir tersebut memutuskan untuk mencicipi makanan pelanggan.

Tidak hanya sekali, Tom mengaku telah mencuri atau mencicipi makanan pelanggan lebih dari sekali. Ia melakukan hal ini terutama ketika kemasan makanan tidak tertutup rapat atau saat kantongnya memang sudah terbuka.

Tom mengaku tidak menjadikan perbuatan itu sebagai kebiasaan, tetapi memang ia pernah melakukannya lebih dari sekali.

(Gambar hanya ilustrasi) Sopir ini beberkan alasan kenapa ia suka bersikap buruk terhadap pelanggan. Foto: Getty Images

“Saya tidak menjadikannya kebiasaan tetapi ya, saya pernah makan kentang goreng. Semua orang melakukannya, entah mereka mengakui atau tidak,” ujar Tom.

Sopir ini juga memaklumi sikap orang lain yang mungkin pernah melakukan hal tersebut. Menurutnya hal ini wajar terjadi ketika seseorang tidak makan selama lima jam, lapar, dan lelah, tetapi melihat ada makanan di depannya.

“Suatu malam saya keluar larut malam, belum makan seharian. Tasnya terbuka, dan saya makan nugget. Tidak bangga akan hal itu, tetapi itu juga bukan yang pertama,” lapor sopir tersebut.

Selain memakan makanan pelanggan, Tom mengaku perilaku pelanggan dapat memengaruhi seberapa cepat ia mengantarkan makanan.

Tom selalu berusaha sebaik mungkin untuk cepat. Namun, ketika ada pelanggan yang mulai mengirim pesan dan mendesak, pria itu memutuskan untuk memperlambatnya.

(Gambar hanya ilustrasi) Sikap pelanggan kepadanya akan memengaruhi sikap sopir ini terhadap pesanan pelanggan. Foto: istimewa

“Saya paham kalau orang-orang lapar, tapi saya harus berhadapan dengan kemacetan, antrean, dan waktu yang terbatas. Kalau mereka bersikap kasar, saya jadi jengkel,” kata Tom.

Terkait restoran tempat ia mengambil pesanan pelanggan, Tom mengungkap bahwa banyak tempat makan tujuan pelanggan yang punya kondisi baik.

Namun, ia juga pernah beberapa kali menghindari tempat makan kotor, seperti lantainya berminyak atau makanan terlalu lama diletakkan di bawah lampu penghangat.

Kondisi pesanan makan pelanggan juga dipengaruhi oleh sikap pelanggan kepada Tom. Tom berusaha mengingat pelanggan yang memberinya tip atau sekadar mengucapkan terima kasih.

Untuk pelanggan seperti itu, ia akan memastikan pesanan makan tetap tegak atau tidak rusak. Beda cerita jika pelanggan yang ia temui bersikap kasar.

Perwakilan platform Plate Express memperingatkan kepada semua pelanggan untuk bersikap sopan dan pengertian terhadap sopir ojek online. Sebab, para sopir juga tidak bisa mengontrol semua.

“Banyak hal di balik layar yang bisa terjadi,” jelas perwakilan Plates Express.

(aqr/adr)