Koranriau.co.id-

KEKALAHAN 1-2 Tottenham Hotspur dari Liverpool di Liga Premier menyisakan kekecewaan mendalam bagi sang manajer, Thomas Frank. Pelatih asal Denmark tersebut melontarkan kritik keras terhadap wasit John Brooks, yang dinilainya menjadi pemicu diusirnya kapten Spurs, Cristian Romero, di penghujung laga.
Tottenham terpaksa bermain dengan 10 orang sejak babak pertama setelah Xavi Simons menerima kartu merah akibat pelanggaran terhadap Virgil van Dijk. Meski dalam posisi sulit, Spurs sempat memberikan perlawanan sengit dan memperkecil ketertinggalan lewat gol Richarlison. Namun, saat sedang berjuang mencari gol penyeimbang di masa injury time, petaka kembali datang. Cristian Romero menerima kartu kuning kedua setelah menendang Ibrahima Konate secara emosional.
Kesalahan Berantai Wasit
Kemarahan Thomas Frank bermula dari kartu kuning pertama Romero. Sang kapten diprotes wasit karena melakukan protes keras terhadap gol kedua Liverpool yang dicetak Hugo Ekitike. Romero merasa Ekitike telah mendorongnya sebelum menyundul bola masuk ke gawang.
“Ada kesalahan besar yang dilakukan John [Brooks] di lapangan. Dua tangan mendorong punggung oleh Ekitike,” ujar Frank. “Saya tidak mengerti bagaimana dia tidak melihatnya. Oke, untungnya kita punya VAR untuk membantu saat dibutuhkan, tapi mereka tidak melakukannya. Itu kesalahan kedua.”
Frank berpendapat bahwa jika wasit jeli melihat pelanggaran Ekitike, Romero tidak akan mendapatkan kartu kuning pertamanya karena protes. “Saya memiliki pemain yang sangat bersemangat, dan jika Anda memiliki pemain yang penuh gairah, terkadang Anda harus berhadapan dengan batasan tersebut,” tambahnya.
Meski demikian, pihak Premier Match Centre memberikan klarifikasi resmi bahwa gol Ekitike tetap sah karena kontak yang terjadi dianggap sebagai benturan wajar dalam duel udara.
Disiplin Romero Jadi Sorotan
Di balik pembelaan Frank, perilaku Cristian Romero kembali memicu perdebatan mengenai kepantasannya menjabat sebagai kapten. Mantan gelandang Tottenham, Jamie Redknapp, menyebut tindakan Romero menendang lawan di depan wasit sebagai hal yang konyol.
“Apa yang dilakukan Romero adalah ciri khasnya. Terlibat keributan dan menendang seseorang tepat di depan wasit. Jika anak saya yang berusia empat tahun melakukan itu, saya akan bertanya ‘apa yang kau lakukan?'” ujar Redknapp pedas.
Statistik disiplin Romero memang mengkhawatirkan. Dari 114 penampilan di Premier League, ia telah mengoleksi 34 kartu kuning dan 3 kartu merah. Musim ini saja, Romero menyumbang 21% dari total kartu kuning yang diterima seluruh skuad Tottenham.
Penyesalan Xavi Simons
Di sisi lain, Xavi Simons yang juga diusir keluar lapangan menunjukkan sikap ksatria. Melalui media sosial, ia meminta maaf secara terbuka kepada kapten timnas Belanda, Virgil van Dijk.
“Kesalahan bisa terjadi. Virg adalah kapten saya, saya tidak akan pernah sengaja menyakitinya atau siapa pun. Kepada rekan setim, manajer, dan para penggemar, saya bertanggung jawab dan sangat menyesal,” tulis Simons di Instagram.
Kekalahan ini membuat posisi Tottenham tertahan di peringkat 13 klasemen sementara. Catatan 11 kekalahan kandang sepanjang tahun 2025 menjadi rekor terburuk dalam sejarah klub, yang kini menempatkan posisi Thomas Frank di bawah tekanan besar. (BBC/Z-2)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/sepak-bola/842546/tottenham-vs-liverpool-thomas-frank-kritik-wasit-sebut-kartu-merah-romero-harusnya-tak-terjadi




