Koranriau.co.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memukul Brasil dengan tarif 50 persen.
Pungutan tarif 50 persen ini berlaku untuk sebagian besar produk ekspor asal Brasil, tetapi mengecualikan beberapa sektor penting seperti pesawat terbang, energi, dan jus jeruk.
Tarif tinggi 50 persen dikenakan karena Trump ngambek mengenai proses hukum terhadap mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang dituruh melakukan upaya kudeta terhadap Presiden Luiz Inácio Lula da Silva.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengumuman ini disertai informasi soal sanksi AS terhadap hakim Mahkamah Agung Brasil, Alexandre de Moraes, yang memimpin proses hukum terhadap Bolsonaro.
“Alexandre de Moraes telah mengambil tanggung jawab untuk menjadi hakim dan juri dalam perburuan ilegal terhadap warga negara dan perusahaan AS dan Brasil,” kata Menteri Keuangan Scott Bessent dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Kamis (31/7).
Pemerintah Brasil langsung merespons keras pungutan tarif Trump. Presiden Lula mengecam sanksi AS sebagai tindakan yang tidak dapat diterima, serta menyebut alasan politik tidak bisa dijadikan pembenaran atas kebijakan perdagangan yang merugikan.
“Pemerintah Brasil menganggap penggunaan argumen politik tidak bisa dijadikan pembenaran atas kebijakan dagang yang merugikan,” kata Lula.
Ia menegaskan Brasil terbuka untuk bernegosiasi dagang, tetapi tidak akan ragu untuk membela kepentingan negaranya. Lula pun mengisyaratkan bahwa Brasil siap melakukan tindakan balasan jika diperlukan.
Menteri Luar Negeri Brasil, Mauro Vieira mengatakan telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio untuk menyampaikan kesiapan membuka dialog terkait tarif. Namun, ia menegaskan proses hukum terhadap Bolsonaro tidak bisa dibahas dalam perundingan dagang.
Meski dinilai sebagai langkah agresif, keputusan Trump masih menyisakan ruang negosiasi. Tarif baru untuk Brasil mulai berlaku pada 6 Agustus 2025, itupun tidak mencakup beberapa produk strategis seperti pesawat sipil, besi kasar, logam mulia, bubur kayu, energi, dan pupuk.
Perusahaan pembuat pesawat Brasil, Embraer, menyebutkan tarif 10 persen yang sudah dikenakan sejak April tetap berlaku, tapi mereka tidak terkena tambahan tarif 40 persen seperti sektor lain.
Para analis menilai pengecualian oleh Trump ini lebih karena tekanan dari perusahaan-perusahaan AS sendiri, ketimbang tanda bahwa Trump melunak terhadap Brasil.
Goldman Sachs juga menyebut meskipun tarif Brasil mencapai 50 persen, tetapi berkat berbagai pengecualian, rata-rata beban tarif yang efektif atas ekspor Brasil ke AS diperkirakan hanya sekitar 30,8 persen.
(pta/agt)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250731090917-532-1257024/trump-hajar-brasil-dengan-tarif-50-persen-gara-gara-bolsonaro