Viral Restoran Diduga Sajikan Lobster Hidup, Bikin Netizen Marah
Makanan

Viral Restoran Diduga Sajikan Lobster Hidup, Bikin Netizen Marah

Koranriau.co.id-


Jakarta

Citra restoran di Sydney Australia menjadi terancam karena menu lobster yang mereka tawarkan. Banyak pelanggan marah karena restoran tersebut diduga sajikan lobster dalam keadaan hidup!

Untuk menarik lebih banyak pelanggan, sebuah bisnis kuliner perlu memiliki ciri khas. Sayangnya tidak semua inovasi atau ide berbeda diterima oleh banyak orang. Beberapa kreasi yang disajikan restoran juga bisa saja mendapat kritik pedas, seperti yang terjadi di restoran ini.

Sebuah restoran Korea spesialis makanan laut mentah di Sydney, Australia belum lama ini menjadi sorotan. Sempat terlihat rekaman ketika salah satu pelanggan di restoran Getbawl menikmati hidangan lobster yang diduga masih hidup, lapor news.com.au, Selasa (1/7/2025).


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam rekaman video yang diambil pelanggan lain, terlihat dua pelanggan di restoran memakan lobster yang masih bergerak.

“Wow, makan lobster hidup,” ujar pelanggan yang merekam.

Restoran Jadi Sorotan karena Diduga Tawarkan Hidangan Lobster HidupUnggahan ini membuat netizen heboh karena restoran tersebut diduga sajikan lobster hidup. Foto: TikTok/sydneywogfoodie dan Instagram/getbawi

Unggahan video ini lalu mendapat perhatian cepat dari para netizen. Tidak sedikit menyebut pelanggan dan restoran kejam karena menyajikan lobster hidup.

Seorang netizen berkomentar, “Bagaimana Anda menikmati makanan sambal menyaksikan makhluk malang itu menderita?”

“Ini sangat salah,” ujar netizen lain.

Menanggapi persoalan ini, seorang perwakilan restoran Getbawl buka suara. Pihak restoran mengungkap kepada news.com.au jika mereka memastikan makanan laut yang dinikmati pelanggan memiliki kualitas paling segar.

Untuk hidangan lobster, mereka baru mengambil lobster dari akuarium ketika ada pesanan masuk. Setelah itu mereka langsung membunuhnya. Jadi, bukan lobster dari akuarium yang langsung disajikan hidup-hidup.

Juru bicara Getbawl juga tidak setuju dengan klaim tersebut. Menurutnya lobster terkadang masih menunjukkan gerakan setelah mati karena sisa aktivitas saraf dan otot.

Ketika krustasea terbunuh, sistem sarafnya tidak selalu mati secara instan dan otot-ototnya dapat terus berkontraksi. Kondisi ini mengakibatkan kedutan dan gerakan.

Ketika ditanya tentang klaim netizen terhadap restoran tentang kekejaman hewan, perwakilan resto mengungkap bahwa ia mengerti bagaimana orang berpikir hal itu.

Restoran Jadi Sorotan karena Diduga Tawarkan Hidangan Lobster HidupSelain lobster, restoran ini juga punya menu live fish yang diolah jadi sashimi. Foto: TikTok/sydneywogfoodie dan Instagram/getbawi

Perwakilan tersebut menjelaskan proses tersebut dilakukan demi menyajikan hidangan segar. Tidak hanya lobster, mereka juga melakukan hal sama untuk ikan.

“Kami memiliki akuarium isi ikan hidup untuk sashimi kami,” ujar netizen tersebut.

Di Australia minim perlindungan hewan krustasea di bawah undang-undang kesejahteraan hewan. Sebagian besar negara bagian bahkan mengecualikan krustasea dari kategori ‘hewan’. Oleh karena itu, tindakan seperti ini belum bisa langsung dikategorikan sebagai kekejaman terhadap hewan.

Untuk menanggapi hal terkait kekejaman hewan, juru bicara PETA (People for the Ethical Treatment of Animals) mengungkap pihak berwenang perlu melihat terlebih dahulu metode penyajian lobster.

Di sisi lain konsumsi lobster atau seafood mentah sebenarnya juga tidak baik untuk kesehatan. Sebab, lobster mengandung bakteri, seperti spesies Vibrio, Listeria monocytogenes, Salmonella, dan Shigella. Jika dikonsumsi bisa menyebabkan penyakit, seperti diare, mual, demam, muntah, kram perut, hingga sakit kepala.

(aqr/adr)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-kuliner/d-7992391/viral-restoran-diduga-sajikan-lobster-hidup-bikin-netizen-marah

redaksiriau
Redaksi Riau Merupakan Jurnalis Part Time Dari Koran Riau yang bekerja di beberapa media skala nasional di indonesia
https://www.koranriau.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *