Koranriau.co.id-

RESPIRATORY syncytial virus (RSV) kini menjadi salah satu infeksi pernapasan yang perlu diwaspadai para orangtua, terutama bagi bayi di bawah dua tahun. Virus ini dikenal sangat mudah menular dan sering menjadi penyebab utama bronkiolitis serta pneumonia pada anak.
Mudah Menular Lewat Udara dan Permukaan Benda
RSV merupakan virus yang dapat masuk ke tubuh melalui mata, hidung, dan mulut. Penularan umumnya terjadi melalui droplet atau percikan air liur dari penderita saat batuk atau bersin. Selain itu, RSV mampu bertahan di berbagai permukaan benda, seperti meja, mainan, hingga gagang pintu selama berjam-jam.
Kondisi ini membuat bayi dan balita lebih rentan tertular, terutama jika mereka menyentuh benda yang terkontaminasi lalu memasukkan tangan ke mulut. Dokter menyebutkan RSV paling menular pada hari-hari awal infeksi dan dapat terus menular hingga empat minggu setelah seseorang terpapar virus tersebut.
Gejala Mirip Flu, tetapi Bisa Lebih Berat pada Bayi
Gejala awal RSV sering kali menyerupai flu biasa, seperti pilek, batuk ringan, dan demam. Namun, pada bayi di bawah satu tahun, infeksi ini dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.
Pada beberapa kasus, bayi dapat mengalami beberapa hal berikut:
- Sesak napas
- Mengi atau napas berbunyi
- Nafsu makan menurun
- Batuk yang semakin parah
- Kulit tampak kebiruan akibat kekurangan oksigen
Infeksi RSV pada bayi di bawah enam bulan bahkan dapat mengancam nyawa. Beberapa anak membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit.
Berpotensi Menyebabkan Komplikasi
Dokter menegaskan RSV bukan hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, tetapi juga dapat menimbulkan komplikasi.
Bronkiolitis
Virus menimbulkan peradangan pada bronkiolus dan meningkatkan produksi lendir sehingga menghambat jalur napas. Pada bayi, saluran napas yang masih kecil membuat mereka lebih mudah mengalami gangguan pernapasan.
Asma
Sejumlah penelitian menunjukkan infeksi RSV pada masa bayi dapat meningkatkan risiko anak mengalami asma ketika tumbuh besar.
Bisa Dirawat di Rumah
Untuk kasus ringan, anak dapat dirawat di rumah karena RSV biasanya mereda dalam waktu 1–2 minggu. Orangtua disarankan menjaga asupan cairan, memastikan anak mendapat cukup istirahat, dan mengatur ruangan tetap lembap untuk membantu pernapasan.
Meski begitu, konsultasi dengan dokter anak tetap penting sebelum memberikan obat apa pun. Pada gejala berat, terutama saat anak tampak kesulitan bernapas atau tidak mau menyusu, perawatan di rumah sakit menjadi pilihan wajib.
Jaga Kebersihan dan Lingkungan Anak
Langkah pencegahan RSV dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan tangan, menghindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit, serta rutin membersihkan permukaan benda di rumah, terutama mainan dan peralatan bayi. Menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan menjadi kunci untuk melindungi anak dari penularan.
Orang tua dianjurkan segera membawa anak ke dokter anak ketika muncul gejala yang mengarah pada infeksi RSV. Pemeriksaan lebih awal dapat membantu menentukan penanganan terbaik dan mengurangi risiko komplikasi. (Siloam Hospital/Z-2)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/835368/virus-rsv-mengancam-bayi-kenali-tanda-bahayanya



