Nasional

Waka MPR Ibas Sebut Budaya dan Pendidikan Perkuat Posisi Indonesia di Kancah Global

Koranriau.co.id-

Waka MPR Ibas Sebut Budaya dan Pendidikan Perkuat Posisi Indonesia di Kancah Global
Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas.(Dok Pribadi)

WAKIL Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono menegaskan pentingnya peran budaya dan pendidikan sebagai kekuatan lembut (soft power) yang mampu memperkuat posisi Indonesia di panggung global. Hal tersebut disampaikan Ibas saat menghadiri International Relations Anniversary Festival (INTRAFEST) 2025, dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-25 Program Studi Hubungan Internasional FISIP UPN Veteran Jakarta.

Ibas mengatakan sejarah diplomasi Indonesia lahir dari semangat kemandirian dan solidaritas dunia ketiga. Dari Bandung, dunia belajar tentang solidaritas lewat Konferensi Asia Afrika 1955, yang kemudian melahirkan Gerakan Non-Blok dan menjadikan Indonesia sebagai suara bagi keadilan global.

“Prinsip ‘Bebas dan Aktif’ bukan berarti netral, tapi berani berpihak pada perdamaian,” ujar Ibas, melalui keterangannya, Rabu (29/10).

Ibas menyoroti perjalanan diplomasi Indonesia yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Pada masa Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), diplomasi Indonesia dikenal lembut namun bermakna, menjunjung filosofi ‘A Million Friends and Zero Enemy‘. 

“Kita ingin punya sejuta sahabat, dan tidak satu pun musuh. Filosofi ini menunjukkan bahwa kekuatan sejati bangsa bukan terletak pada konfrontasi, melainkan pada kontribusi dan kepercayaan,” kata Ibas.

Memasuki era global yang sarat tantangan, Ibas menekankan pendidikan menjadi fondasi utama dalam membangun diplomasi masa depan.

Soft power melalui pendidikan adalah jembatan yang menghubungkan Indonesia dengan dunia,” ujar Ibas. 

Ia mencontohkan berbagai program pertukaran pelajar, beasiswa, dan riset internasional yang telah memperluas jejaring intelektual Indonesia. “Investasi terbesar bangsa adalah pada otak dan karakter generasinya,” katanya. 

Tak hanya melalui pendidikan, Ibas menilai budaya juga memiliki peran vital dalam memperkuat identitas dan diplomasi bangsa. “Budaya adalah bahasa universal yang menghubungkan dunia ketika politik memisahkan,” ucapnya. 

Melalui batik, kuliner, musik, dan film, Indonesia memperkenalkan nilai-nilai luhur seperti gotong royong, toleransi, dan keberagaman ke kancah global. Peraih gelar Bachelor of Commerce in Finance and E-Commerce dari Curtin University, Australia ini juga menegaskan, di era digital saat ini, para kreator konten pun dapat menjadi diplomat bangsa ketika karya mereka membawa nilai-nilai positif Indonesia ke dunia.

Ibas mengajak mahasiswa untuk memahami bahwa diplomasi tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi oleh setiap warga negara yang membawa nama Indonesia ke luar negeri melalui karya, sikap, dan interaksi digital mereka. “Diplomasi yang hebat bukan tentang siapa yang paling keras berbicara, tetapi siapa yang paling tulus mendengar,” tutup Ibas. (E-4)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/825402/waka-mpr-ibas-sebut-budaya-dan-pendidikan-perkuat-posisi-indonesia-di-kancah-global

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *