Wanita Ini Protes Menu di Pasar Malam Kini Kebanyakan Makanan Kekinian
Makanan

Wanita Ini Protes Menu di Pasar Malam Kini Kebanyakan Makanan Kekinian

Koranriau.co.id-



Jakarta

Seorang wanita membagikan perasaannya usai pergi ke sebuah pasar malam di Malaysia. Ia kecewa unsur ‘tradisional’ nya hilang karena makanan yang dijual kebanyakan kekinian.

Pasar malam sering digelar di beberapa daerah atau negara. Pasar yang buka di malam hari ini biasanya bersifat sementara atau berpindah lokasi.

Di pasar malam pengunjung bisa berburu aneka kuliner menarik. Umumnya makanan yang ditawarkan semacam jajanan kaki lima tradisional sampai kekinian. Mulai dari camilan gurih, makanan berat, sampai dessert. Harga makanan di pasar malam juga tergolong murah meriah. Tidak heran jika banyak warga mampir ke pasar malam untuk sekadar mencari hiburan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya tidak semua pengunjung memiliki kesan baik usai datang ke pasar malam. Ada juga yang mungkin kecewa karena makanan-makanan yang dijual tidak sesuai dengan harapannya, seperti yang dirasakan oleh wanita ini.

Dalam unggahan video di TikTok @owenclairee, seorang wanita asal Norwegia mengungkap perasannya usai mampir ke pasar malam di Malaysia yang tidak disebutkan nama dan lokasi pastinya. Namun kekecewaan dirasakan oleh Owen Claire usai mampir ke sana.

Menurutnya pasar malam di Malaysia sudah kehilangan unsur budayanya. Ia pun merasa pasar malam itu tidak seperti dulu, khususnya untuk jenis makanan yang dijual dan harga-harganya.

Owen mengaku harga makanan di pasar malam ini sangat mahal. Bahkan harganya sama seperti di supermarket.

Wanita Ini Protes Menu di Pasar Malam Kini Kebanyakan Makanan KekinianWanita Ini merasa pasar malam di Malaysia sudah tidak seperti dulu. Foto: @owenclairee (TikTok) & Dan’s Channel (YouTube)

Tidak hanya itu, makanan tradisional seperti karipap atau roti kari juga telah digantikan dengan makanan kekinian, seperti cokelat, cheesecake, dan shawarma, lapor says.com pada Jumat, (3/10/2024).

Unggahan tersebut memicu perdebatan netizen. Namun tidak sedikit yang setuju dengan pendapat wanita ini. Mereka menganggap kalau makanan yang dijual di pasar malam telah berubah dan harganya juga semakin mahal.

Seorang netizen bercerita kalau dirinya sempat mampir ke sebuah pasar malam untuk membeli minuman blended ice. Namun yang ia temukan hanyalah penjual matcha dan kopi.

“Kembalikan es blended saya!,” jelasnya.

Netizen lain merasakan hal sama terkait jajanan pisang goreng tradisional yang sudah sulit ditemukan di Malaysia. Ia inginnya pisang goreng biasa tanpa tambahan cokelat, keju, atau topping apapun.

“Kembalikan pisang goreng yang harganya cuma RM 3 (Rp 11 ribu) untuk semuanya. Bukan 3 pisang goreng kecil yang harga per buahnya RM 1 (Rp 3.900),” ujar netizen ini.

Seorang netizen juga meratapi kondisi pasar malam ini yang menurutnya kehilangan cita rasa lokal. Dia mengingat kembali bagaimana pasar malam dulunya dipenuhi dengan jajanan, seperti kue putu bambu, kerupuk lekor, sate, nasi lemak bungkus, popiah, dan lain sebagainya.

“Bahkan hanya berkeliling saja sudah sangat senang,” ujar netizen ini.

Banyak netizen rindu dengan suasana pasar malam seperti itu. Pasalnya saat ini makanan yang dijual kebanyakan makanan Korea, Jepang, dan makanan Barat yang sedang tren.

Popiah(Gambar hanya ilustrasi) Menurut para netizen Malaysia, dulu di pasar malam banyak yang jualan jajanan tradisional seperti popiah, putu bambu, dan lain sebagainya. Foto: Istimewa

Beruntungnya tidak semua pasar malam seperti ini. Ada juga yang masih mempertahankan budaya zaman dulu, seperti pasar malam di Kedah, Perlis, Terengganu, dan Kelantan, Malaysia.

“Sangat menghormati mereka karena tidak mengikuti tren yang aneh,” ujar salah satu netizen.

Berbicara kepada Says, Claire mengaku pertama kali datang ke pasar malam di Malaysia pada tahun 2013. Wanita itu mengaku hal yang paling disukai dari pergi ke pasar malam adalah makanannya.

Menurutnya jajanan tradisional tidak hanya unik, tetapi juga murah. Pilihannya juga beragam, mulai dari kue tradisional, sate yang dipanggang segar, nasi lemak, kue apam balik, dan jajanan lainnya yang mungkin tidak akan ditemukan di restoran.

Claire juga menjelaskan kalau setiap penjual makanan di pasar malam zaman 2013 itu punya keunikan tersendiri. Makanan yang ditawarkan juga dibuat homemade dan rasanya sangat otentik.

Dia pun selalu menantikan untuk pergi ke pasar malam. Ia menyukai suasananya yang dideskripsikan seperti ‘kehidupan, hangat, dan terjangkau.’

(aqr/adr)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-kuliner/d-8150635/wanita-ini-protes-menu-di-pasar-malam-kini-kebanyakan-makanan-kekinian

redaksiriau
Redaksi Riau Merupakan Jurnalis Part Time Dari Koran Riau yang bekerja di beberapa media skala nasional di indonesia
https://www.koranriau.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *