Zulhas Mau Tumpuk Beras, Prabowo Perintahkan Bantu Tetangga RI
Ekonomi

Zulhas Mau Tumpuk Beras, Prabowo Perintahkan Bantu Tetangga RI

Koranriau.co.id –


Jakarta, CNN Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan sebenarnya ingin menumpuk beras Indonesia yang produksi dan stoknya melimpah.

Pria yang akrab disapa Zulhas itu mengatakan stok beras di Perum Bulog sekarang ini terbilang berlimpah yakni mencapai 3,7 juta ton.

Akan tetapi, ada arahan khusus dari Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebut sang Kepala Negara meminta untuk membantu negara tetangga yang sedang kesusahan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kita tumpuk-tumpuk dulu kan kita baru punya (beras) yang banyak, senang. Kita lihat-lihat dulu lah (potensi ekspor beras),” ujar Zulhas usai Rapat Perubahan Neraca Komoditas 2025 di Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Jumat (16/5).



“Tapi kalau ada (negara) tetangga yang kurang, ya kita bantu, kata Pak Presiden (Prabowo) begitu. Kalau tetangga kurang, kita bantu, tapi kita kan lagi senang ini berasnya lagi banyak,” sambungnya.

Indonesia sangat menjaga stok berasnya sejalan dengan target swasembada pangan. Bahkan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman sempat menolak permintaan Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia YB Datuk Seri Haji Mohamad bin Sabu.

Menteri Malaysia itu mendatangi Kantor Kementan pada 22 April 2025 lalu. Salah satu maksud kedatangannya adalah ingin membeli beras Indonesia.

Malaysia berniat mengimpor beras dari Indonesia yang dinilai punya teknologi lebih mahir dalam urusan pertanian. Kendati, Amran menolak permintaan tersebut.

“Menarik, tadi (mentan Malaysia) menanyakan ‘Apa bisa kami (Malaysia) impor beras dari Indonesia?’. Saya katakan, untuk sementara kami menjaga stok dulu,” tegas Amran dalam Konferensi Pers di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan.

Sikap pemerintah kemudian berubah. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono belakangan ini justru mengklaim pihaknya siap mengirim beras ke negara tetangga.

Sudaryono menegaskan pihaknya telah berbicara dengan Malaysia untuk mengeksekusi pengiriman beras. Bahkan, ia mengklaim Kementerian Pertanian sudah bertemu dengan calon importir tersebut.

“Ini lagi kita atur, intinya manakala Presiden (Prabowo Subianto) sudah memberikan perintah, maka kita siap,” tegas Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Kamis (15/5) kemarin.

“Kemarin yang dibahas mungkin (ekspor beras) sekitar 2.000 ton per bulan karena Malaysia juga mengambil beras dari banyak tempat,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi satu suara dengan Menko Pangan Zulkifli Hasan. Ia menegaskan Indonesia mesti menikmati cadangan beras yang melimpah saat ini.

Ia juga menegaskan komitmen ekspor 2.000 ton beras per bulan ke Malaysia seharusnya ditanyakan ke Wamentan Sudaryono, pejabat yang membuat pernyataan tersebut.

“Ya kita tinggal hitung (memungkinkan atau tidak ekspor 2.000 ton beras per bulan ke Malaysia?). Kalau sekarang posisinya 3,7 juta ton, kemudian nanti produksinya bisa bertahan di atas 2,5 juta ton, kenapa enggak?” jelasnya.

“Kan beras ini bukan barang antik, beras ini kan harus dijaga in out-nya. Kita perlu me-refresh beras. Jadi, jangan sampai beras yang sudah disimpan juga tidak dijaga refreshment stoknya. Jadi, turnover-nya harus diatur,” imbuh Arief.

[Gambas:Video CNN]

(skt/sfr)


Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250516125511-92-1229867/zulhas-mau-tumpuk-beras-prabowo-perintahkan-bantu-tetangga-ri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *