Koranriau.co.id-
DISABILITAS adalah kondisi yang membatasi kemampuan seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan dan melaksanakan aktivitas sehari-hari. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia mengalami berbagai jenis disabilitas, yang mencakup sekitar 15% dari total populasi global.
Di Indonesia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2023, terdapat sekitar 22,97 juta penyandang disabilitas atau sekitar 8,5% dari total jumlah keseluruhan penduduk. Memahami berbagai jenis disabilitas sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan mendukung hak-hak penyandang disabilitas.
8 jenis disabilitas yang perlu diketahui:
1. Disabilitas Fisik
Disabilitas fisik merujuk pada kondisi yang mengganggu fungsi gerak seseorang. Hal ini dapat disebabkan berbagai faktor, termasuk cedera, penyakit, atau kelainan bawaan. Contohnya amputasi, lumpuh akibat stroke, dan cerebral palsy.
Penyandang disabilitas fisik sering kali memerlukan alat bantu seperti kursi roda atau prostetik untuk mendukung mobilitas mereka. Masyarakat diharapkan untuk memberikan dukungan dan memahami kebutuhan mereka agar penyandang disabilitas fisik dapat beraktivitas dengan lebih baik.
2. Disabilitas Sensorik
Disabilitas sensorik mencakup gangguan pada salah satu atau lebih fungsi panca indera. Ini termasuk tuna netra (gangguan penglihatan), tuna rungu (gangguan pendengaran), dan gangguan wicara. Penyandang disabilitas sensorik mungkin mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk belajar cara berkomunikasi yang efektif dengan mereka, seperti menggunakan bahasa isyarat untuk penyandang tuna rungu atau memberikan deskripsi verbal yang jelas untuk penyandang tuna netra.
3. Disabilitas Intelektual
Disabilitas intelektual adalah kondisi yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berpikir dan berperilaku adaptif. Penyandang disabilitas ini mungkin mengalami kesulitan dalam belajar, berkomunikasi, dan berinteraksi sosial.
Contoh dari disabilitas intelektual termasuk Down syndrome dan keterlambatan perkembangan lainnya. Penting bagi keluarga dan masyarakat untuk memberikan dukungan serta lingkungan yang mendukung agar penyandang disabilitas intelektual dapat berkembang secara optimal.
4. Disabilitas Mental
Disabilitas mental mencakup berbagai kondisi yang mempengaruhi kesehatan mental seseorang, termasuk gangguan kecemasan, depresi, skizofrenia, dan bipolar disorder.
Penyandang disabilitas mental sering kali menghadapi stigma sosial yang menghalangi mereka untuk mendapatkan perawatan dan dukungan yang diperlukan. Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental harus ditingkatkan agar masyarakat dapat lebih memahami dan mendukung individu dengan kondisi ini.
5. Disabilitas Ganda
Disabilitas ganda terjadi ketika seseorang mengalami dua atau lebih jenis disabilitas secara bersamaan. Misalnya, seseorang mungkin memiliki kombinasi antara disabilitas fisik dan intelektual. Penyandang disabilitas ganda sering kali menghadapi tantangan yang lebih kompleks dalam kehidupan sehari-hari, sehingga memerlukan pendekatan dukungan yang lebih holistik dan terintegrasi.
6. Disabilitas Perkembangan
Disabilitas perkembangan adalah kategori yang mencakup kondisi yang muncul pada masa kanak-kanak dan mempengaruhi kemampuan belajar serta interaksi sosial anak tersebut. Contoh dari disabilitas perkembangan termasuk autisme dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Intervensi dini sangat penting dalam membantu anak-anak dengan disabilitas perkembangan agar mereka dapat mencapai potensi maksimal mereka.
7. Disabilitas Kognitif
Disabilitas kognitif mengacu pada gangguan dalam proses berpikir, belajar, atau mengingat informasi. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas sehari-hari serta berinteraksi dengan orang lain. Penyandang disabilitas kognitif mungkin memerlukan dukungan tambahan dalam pendidikan dan pekerjaan untuk membantu mereka mengatasi tantangan ini.
8. Disabilitas Multi
Disabilitas multi adalah istilah untuk menggambarkan individu yang memiliki lebih dari satu jenis disabilitas sekaligus, seperti kombinasi antara gangguan pendengaran dan gangguan penglihatan. Pendekatan dukungan bagi penyandang disabilitas multi harus memperhatikan semua aspek kebutuhan mereka agar dapat memberikan bantuan yang efektif.
Jadi, dengan memahami berbagai jenis disabilitas ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua individu. Dengan meningkatkan kesadaran tentang hak-hak penyandang disabilitasi, kita dapat berkontribusi pada perubahan positif dalam masyarakat.
Setiap individu memiliki potensi unik untuk memberikan kontribusi kepada komunitasnya, terlepas dari keterbatasan yang mungkin dimiliki mereka.
Melalui edukasi dan pemahaman yang lebih baik tentang disabilitas, kita dapat membangun jembatan antara penyandang disabilitas dan masyarakat luas, sehingga setiap orang dapat menikmati hak-hak dasar mereka tanpa diskriminasi atau stigma. (Hellosehat/klikdokter/Data BPS/WHO/Z-3)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/723078/8-jenis-disabilitas-yang-perlu-anda-diketahui