Perkembangan Pasar Kripto Dorong Standar Kepatuhan dan Kemanan Global

Memasuki pengujung tahun 2025, platform aset kripto Koinsayang secara resmi mengumumkan transformasi merek (rebranding) menjadi OSL Indonesia. Langkah strategis ini menandai evolusi perusahaan dalam menghadirkan standar global kepatuhan, keamanan, dan tata kelola di tengah pasar kripto Indonesia yang kian matang.

Transformasi ini bukan sekadar perubahan identitas visual, melainkan komitmen untuk menjawab tuntutan pasar yang semakin memprioritaskan kredibilitas jangka panjang dan perlindungan pengguna dalam ekosistem aset digital.

CEO OSL Group, Kevin Cui, menyatakan bahwa penguatan posisi di Indonesia merupakan bagian krusial dari jejak global grup dalam mendorong ekosistem perdagangan aset digital dan pembayaran.

Baca juga : Proyek Lokal Komitmen Terapkan Praktik Terbaik Industri Aset Digital

“Transformasi ini membawa keahlian global, keunggulan operasional, serta standar kepatuhan dan keamanan yang melekat ke pasar lokal. Langkah ini mendukung upaya kami untuk mewujudkan ekonomi digital yang berkembang pesat di Indonesia,” ujar Kevin melalui keterangan resminya, Sabtu (27/12/2025).

OSL Indonesia kini didukung penuh oleh infrastruktur OSL Group, perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Hong Kong (HKEX). OSL Group dikenal memiliki basis investor institusional global dan baru saja dinobatkan sebagai salah satu “World’s Top Fintech Companies 2025” oleh CNBC.

Secara global, OSL Group telah mengantongi lebih dari 50 lisensi, baik yang sudah diperoleh maupun dalam proses pengajuan di berbagai yurisdiksi. Hal ini mempertegas posisi OSL Indonesia sebagai pelaku industri yang mengedepankan transparansi dan pendekatan bisnis yang patuh regulasi.

Manajemen menegaskan bahwa bagi pengguna lama Koinsayang, seluruh layanan, fitur, dan akses terhadap aset tetap berjalan normal tanpa gangguan selama proses transformasi ini berlangsung.

“Melalui OSL Indonesia, kami ingin berperan aktif membangun masa depan industri kripto nasional yang tidak hanya didorong oleh inovasi, tetapi juga oleh standar tata kelola dan kepercayaan yang kuat,” tutup Kevin. (H-2)