Koranriau.co.id-

PESTA rakyat Cap Go Meh (CGM) Bogor Street Festival (BSF) 2005 kembali digelar, Rabu (12/2).
Meski digelar untuk yang ke-19 kalinya, namun pesonanya tidak pudar. Ajang ini tetap menyedot perhatian masyarakat.
Puluhan ribu orang tumpah ruah memadati sepanjang jalan Suryakencana hingga Siliwangi atau sepanjang 2,1 kilo meter yang jadi area CGM BSF.
Bahkan warga dari berbagai pelosok dan berbagai daerah itu sudah datang sejak siang, jauh atau masih beberapa jam sebelum dimulai. Parade budaya itu berlangsung dari pukul 16.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB.
Seperti dijelaskan Arifin Himawan Ketua Panitia CGM BSF, kegiatan ini selalu diadakan setiap tahun, terkecuali di masa Covid-19.
“Pesta rakyat ini dilakukan di hari ke 15 setelah perayaan imlek”.
Dia menyebut respon dan minat peserta (penampil, red) untuk ikut serta dalam pesta budaya ini membludak. Karena itu pihaknya pun membatasi dan mengakurasi.
Ada 77 sanggar budaya yang tampil dengan 41 kelompok di antaranya dari Kota dan Kabupaten Bogor dan 34 kelompok dari 9 provinsi dan dari luar negeri (Taiwan). Totalnya ada 958 orang yang tampil.
“Misi ajang budaya pemersatu bangsa. Temanya dengan era baru, dimana presiden baru, gubernur, walikota baru. Harapannya dengan era baru, Indonesia lebih makmur, sejahtera dan jaya di internasional,” ungkapnya.
Lebih jauh dia menjelaskan ada tiga misi dari CGM BSF 2025 ini yakni melestarikan budaya di tatar sunda dan nusantra. Kemudian CGM bisa meningkatkan UMKM (usaha menengah, kecil dan mikro) dan ekonomi kerakyatan.
“Ketiga bisa meningkatkan PAD. Pemasukan dari kunjungan wisatawan yang datang melihat CGM. Dari hotel, restoran dan cafe,”ungkapnya.
Pj Wali Kota Bogor Hery Antasari mengatakan, CGM adalah tradisi budaya Tionghoa kaya dan penuh makna tali persaudaraan.
“CGM BSF cerminan keragaman budaya di Kota Bogor, kota toleransi, kota kolaborasi, kota penuh keberagaman,”katanya.
Dia mengajak untuk menjadikan momen tersebut untuk saling mengenal budaya satu dan lain. Menjadikan keberagaman sebagai kekuatan memperkokoh bangsa.
“Mari hargai dan rayakan perbedaan. Semakin mempererat hubungan kelompok masyarakat dan keanekaragaman, keberagaman budaya ke generasi Z, dan alfa,”imbuhnya.
Hadir dalam pesta rakyat itu sejumlah tokoh dan pejabat daerah dan pejabat negara. Diantaranya Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin yang pada kesempatan tersebut melepas para peserta pawai. Tampak juga Sinta Nuriyah, isteri Gus Dur Presiden RI ke-4 .(H-2)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/megapolitan/743361/tampilkan-kekayaan-nusantara-cap-go-meh-bogor-menguatkan-harmoni-keberagaman